REVIEW
Seminar Nasional
Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2012 (Semantik 2012) Semarang, 23
Juni 2012
ISBN
979 - 26 - 0255 - 0
JUDUL
SISTEM
PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK
MENENTUKAN JURUSAN PADA SMK BAKTI
PURWOKERTO
PENULIS
Nandang
Hermanto
(Mahasiswa
jurusan Teknik Informatika,STMIK AMIKOM Purwokerto)
1.
PENDAHULUAN
Pada
bagian ini membahas tentang kurang matangnya siswa lulusan SMP dalam memilih
jurusan yang ada sehingga mengakibatkan banyaknya siswa baru yang gagal di
tengah jalan atau drop out ketika mereka sudah diterima di SMK. Kasus lain yang
terjadi karena banyaknya siswa yang merasa tidak cocok dengan jurusan yang
dipilih ketika mereka memperoleh pelajaran di sekolah dengan biaya pendidikan
yang terlanjur dikeluarkan baik oleh orang tua siswa maupun oleh pemerintah
yang mensusidi sekolah menjadi tidak bermanfaat Karena siswa tersebut tidak
memiliki kemampuan yang memadai untuk jurusan yang sudah dipilihnya.
2.
METODE PENELITIAN
Metode
pengembangan system yang digunakan dalam pengembangan system pendukung
keputusan penjurusan ini menggunakan metode Skuensional Linier atau Model Air
Terjun. Model Skuensial Linier merupakan paradigma rekayasa perangkat lunak
yang paling tua dan paling banyak dipakai.
Secara
garis besar tahap pembembangan model skuensial linier dapat diurakan sebagai
berikut
2.1. Analisis
Sistem
2.2. Desain
2.2.1 Desain Sistem
2.2.2 Desain Database
2.2.2.1
Pengumpulan Data dan Analisis
2.2.2.2
Perancangan Database Secara Konseptual
2.2.2.3 Pemilihan
DBMS (Database Management Sistem)
2.2.2.4
Perancangan Database Secara Logika
2.2.2.5
Perancangan Database Secara Fisik
2.2.2.6
Implementasi Sistem Database
2.2.3 Desain Antarmuka (Interface)
2.2.4 Desain Kontrol Aplikas
2.3 Program (Coding)
2.4 Pengujian (Testing)
2.5 Implementasi
1.1. 2.6
Pemeliharaan (Maintence)
3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Analisis
Sistem
3.1.1.
Identifikasi Masalah
Pada bagian ini
permasalahan yang terjadi dalam penentuan jurusan pada SMK BAKTI Purwokerto, yaitu
:
-
Kesulitan dalam pengelolaan data siswa baru
karena banyaknya data yang diolah dengan waktu yang singkat.
-
Terhambatnya tugas lain dari 5 guru yang bergabung
dalam tim penerimaan siswa baru.
-
Pengolahan kriteria untuk masing-masing jurusan
masih menggunakan system manual dengan menggunakan Microsoft Excel.
-
Tidak adanya perhitungan matematika yang khusus
untuk membuat perankingan proses penjurusan calon siswa.
3.1.2.
Identifikasi Titik Keputusan
Menjelaskan bahwa
tim penerimaan siswa membutuhkan suatu sistem yang dapat memberikan kemudahan
dalam proses penjurusan yang diharapkan dapat memberikan efektifitas terhadap
proses penjurusan dan efisiensi waktu dan sumber daya manusia dalam mengolah
data-data yang berkaitan dengan proses penjurusan.
3.2. Desain
Pada bagian ini
menjelaskan bahwa pemodelan menggunakan UML yang dimana semua perilaku
dimodelkan sebagai Use Case yang mendeskripsikan kumpulan urutan yang
menjelaskan interaksi system dengan sesuatu yang diluar system. Pada bagian ini
juga menjelaskan tentang activity diagram dan use case specification dengan
detail dari setiap aktivitas di SMK Bakti, juga menjelaskan tentang tampilan system
yang akan digunakan pada setiap tampilan yang akan digunakan oleh SMK Bakti. Selain
itu bagian ini juga menjelaskan tentang pembobotan terhadap kriteria nilai
siswa baru yang akan menentukan pemilihan jurusan bagi siswa baru tersebut dan
pembahasan yang terahir sebelum perankingan dilakukan adalah Normalisasi
terhadap matrik dan berdasarkan persamaan dari metode Simple Additive weighting
sehingga menghasilkan matriks ternormalisasi yang dimana semua bobot referensi
tersebut akan dilakukan proses perankingan.
4.
SIMPULAN
Kesimpulan
yang dipaparkan, yaitu SPK yang telah dibuat dapat mempermudah dan menyingkat
waktu dalam proses penjurusan oleh panitia penerimaan siswa baru dan SPK yag
telah dibuat dapat diakses dari mana saja selama tersedianya jaringan.
Kelebihan
:
Dapat
mempermudah pemilihan jurusan sehingga meminimalisasi kesalahan dalam pengambilan
jurusan di SMK Bakti. Mudah diakses karena system penunjang keputusan yang
dibuat berbasis web.
Kekurangan
:
Saya
sebagai pembaca merasa kekurangan dari jurnal ini yaitu, penulis tidak
memaparkan dengan jelas contoh bagaimana dari hasil peritungan yang telah
dilakukan sehingga menentukan jurusan yang tepat bagi siswa baru, dan apakah
hasil keputusan yang dihasilkan tersebut sudah akurat.
SARAN
:
Dari
hasil perhitungan matematika yang dilakukan oleh Sistem Penunjang Keputusan
tersebut sebaiknya penulis melakukan survey terhadap siswa baru setiap tahunnya,
sehingga diketahui berapa persen (%)kah penurunan dari kesalahan pemilihan
jurusan pada SMK Bakti.